Feeds:
Pos
Komentar

Archive for the ‘campur-campur’ Category


Menjadi salah satu narasumber untuk liputan tentang komunitas LGBT dan peningkatan kasus HIV/AIDS di Tasikmalaya oleh Buser Investigasi SCTV

Linknya bisa dicek disini

https://m.vidio.com/watch/7323461-warning-ledakan-hiv-aids-di-depan-mata-buser-investigasi

Read Full Post »


Mengisi webinar yang diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Barat.

Berikut untuk link materi :

Berikut untuk link video, bisa disaksikan mulai menit ke 1.12.00 :

Read Full Post »


Mata kuliah Pendidikan dan Promosi Kesehatan yang saya ampu bersama tiga orang tim dosen, bertujuan menghasilkan mahasiswa yang mampu merencanakan, merancang, dan melaksanakan program pendidikan dan promosi kesehatan kepada masyarakat.

Kegiatan perencanaan, dimulai dengan melakukan need asesment, untuk menentukan masalah kesehatan yang ada di masyarakat, dan bisa dikelola melalui kegiatan pendidikan dan promosi kesehatan, kemudian menyusun proposal pendidikan dan promosi kesehatan, menentukan materi, serta membuat dan mendesain media. Aktivitas-aktivitas ini kemudian dituangkan dalam bentuk proposal kegiatan pendidikan dan promosi kesehatan.

Aktivitas selanjutnya adalah menentukan dan mendesain media yang akan digunakan dan dibagikan kepada audiens, baik berupa video, leaflet, maupun poster, dan aktivitas terakhir, tentu saja melaksanakan pendidikan dan promosi kesehatan kepada masyarakat.

Proses pembelajaran mata kuliah ini, dievaluasi selain melalui berbagai aktivitas penugasan, juga melalui ujian tulis, baik pada tengah semester, maupun akhir semester dan kemudian diakhiri dengan ujian praktik, untuk mengukur sejauhmana mahasiswa memiliki pengetahuan, dan mampu melakukan semua keterampilan diatas, sesuai dengan capaian pembelajaran mata kuliah pendidikan dan promosi kesehatan.

Semua hasil karya mahasiswa selama ujian praktik, dapat diakses baik oleh tim dosen, maupun mahasiswa yang bersangkutan, pada link berikut ini: https://padlet.com/nsholihat/9g7ckwsvjocewsjz

Read Full Post »


Setiap tanggal 10 Oktober, dunia memperingati hari kesehatan mental. Untuk tahun ini, WHO menentukan temanya adalah: Mental Health for All: Let’s make it a reality. Isu Kesehatan mental, memang belum menjadi isu yang mendapat cukup banyak perhatian, terutama dari masyarakat awam. Kebanyakan, jika individu memiliki masalah terkait mental, mereka malu ataupun kurang peduli untuk segera melakukan tindakan untuk mengelolanya, hal ini terutama juga banyak dipengaruhi oleh stigma yang berkembang terkait dengan individu yang memiliki masalah kesehatan mental.

Kali ini, saya bersama 5 orang psikolog dari Jawa Barat, ikut memeriahkan peringatan hari kesehatan mental sedunia, dengan membahas tema mengenai kesehatan mental remaja. Secara lengkap bisa disimak melalui tautan berikut:

https://tinyurl.com/MHFT10

Read Full Post »


Webinar dengan Tim Penggerak PKK Kabupaten Tasikmalaya

Materi yang saya sampaikan adalah Pendewasaan Usia Perkawinan Anak: Perspektif Psikologi, Sosial dan Agama. Pemaparan materi saya, bisa disimak mulai pada menit ke 1.12.25.

Read Full Post »


Diskusi dengan Pers Mahasiswa Universitas Siliwangi Tasikmalaya, tentang Self Love Vs Insecurities

Part 1 https://www.youtube.com/watch?v=w5Lqj1DZ1uQ

Part 2 https://www.youtube.com/watch?v=6lUTtGPhILM

Part 3 https://www.youtube.com/watch?v=l_yK1GnOtlA

Read Full Post »


Diskusi tentang menikah dengan priangan.com

Read Full Post »


College_Student_Graduation1

 

Mempersiapkan masa depan bagi pada lulusan sekolah, baik SMA/K, akademi maupun perguruan tinggi, bisa dimulai dengan membuat perencanaan karir di masa sekolah.

Slide berikut ini, berisi tahapan-tahapan yang bisa dipelajari oleh para fresh graduate, sebelum mereka memulai mengembangkan dan membangun karir profesionalnya.

Selamat membaca.

Perencanaan Karir dan Kita Sukses Menghadapi Psikotes

Read Full Post »


Materi dalam tulisan ini, adalah materi-materi yang saya sampaikan dalam mata kuliah Psychology and Professional Ethics.

Psychology and Profession Ethics

Psychological Service to the Customer

Discipline, efficiency, Effectivity and Work Productivity

Career of work

Conflict and Work Stress

The Essential of Work

Profession Ethics

Bussines Ethics

work satisfaction

Corporate Social Responsibility

Knowing Customer’s Characters

UNDERSTANDING ETHICS

Read Full Post »


girls
Hampir satu bulan terakhir, setiap minggunya saya bersama tim P2TP2A kabupaten Tasikmalaya, mengunjungi beberapa SMP dan SMA di kecamatan-kecamatan Tasikmalaya untuk memberi penyuluhan kepada siswa-siswinya mengenai pencegahan tindak kekerasan, utamanya kekerasan seksual pada perempuan dan anak.
Perjalanan ini kemudian menghadapkan kami pada kenyataan banyaknya kasus-kasus yang terjadi di wilayah-wilayah kecamatan terpencil di kabupaten Tasikmalaya. Inilah diantara kasus-kasusnya.
Saat ini ada seorang gadis berusia 12 tahun yang didampingi p2tp2a, sedang menunggu detik-detik proses melahirkan anak yang ia kandung, karena pemerkosaan yang dilakukan ayah temannya terhadapnya.
Seorang remaja kelas 3 SMA, tidak bisa ikut UN karena tepat dua minggu sebelum UN, orang tuanya baru mengetahui bahwa putrinya sedang mengandung enam bulan. Dengan kondisi tidak mengenal secara pasti dan mengetahui keberadaan anak laki-laki yang membuat putrinya hamil, karena putrinya hanya mengenalnya melalui facebook, dan baru dua kali bertemu langsung.
Seorang remaja kelas 2 SMP, di suatu malam minggu datang berkelompok dengan teman-temannya untuk menonton acara musik di kota. Saat akan pulang, ia terpisah dari teman-temannya, sehingga tidak tahu jalan pulang, alat komunikasinya habis baterei. Seorang remaja laki-laki ‘baik’ datang menawarkan bantuan. Ia kemudian menghilang selama dua malam. Saat ditemukan oleh seorang tentara, ia dalam keadaan tidak sadar, tergolek tidak berdaya, sendirian di hutan wilayah kabupaten Tasikmalaya, yang sangat jauh dari rumahnya. Hasil visum dokter menunjukkan organ reproduksinya luka.
Ada tiga kasus buang bayi hasil hubungan seksual pranikah di wilayah ujung selatan Tasikmaya. Sebelumnya di wilayah yang sama, ada kasus pelecehan seksual dan percobaan pembunuhan yang dilakukan seorang remaja berusia 18 tahun terhadap anak perempuan berusia lima tahun.
Di wilayah yang lain, ada kasus remaja perempuan yang melahirkan sendirian di kamar mandi umum, sehingga bayinya tidak tertolong dan ia mengalami infeksi di rahimnya.
Dan banyak kasus-kasus lain, dengan kisah yang berbeda tetapi temanya sama. Kekerasan terhadap perempuan. Kasus-kasus ini sedikitnya adalah gambaran dari ≤fenomena iceberg pada kenyataannya di lapangan.
Diskusi dengan para korban dan keluarganya, memberi pelajaran pada saya:
1. Pentingnya mengajari dan membangun harga diri/konsep diri yang positif pada anak-anak perempuan kita. Anak-anak yang tumbuh dengan harga diri positif, mengetahui dengan pasti bahwa dirinya berharga dan berarti. Sehingga ia tidak akan mudah memposisikan dirinya pada situasi direndahkan dan tidak dihargai oleh orang lain. Ia akan tumbuh dengan keyakinan bahwa ia laksana keramik cina ‘a chinese porcelain’. Ia harus dihargai, dilindungi, dan diperlakukan dengan hormat dan hati-hati. Karena retak sedikit saja harga dirinya, maka ia akan menghayati diri sebagai tidak berarti dan bertingkah laku seperti orang yang tidak berharga.
2. Pentingnya mengajari dan mengembangkan kemampuan menilai situasi dan melindungi diri. Kemampuan melindungi diri secara fisik dalam pengertian keahlian bela diri bisa membantu, namun lebih penting dari itu adalah anak-anak perempuan yang memang secara neurologis memiliki kemampuan intuisi yang lebih tajam dibandingkan laki-laki perlu didorong untuk selalu mempercayai intuisinya ketika berada di situasi-situasi yang belum dikenal dan dirasa membahayakan. Kemampuan antisipasinya menjadi berkembang dan ia selalu berada dalam keadaan tenang tetapi waspada.
3. Kedekatan secara fisik dan (terutama) emosional antara orang tua anak harus terus dibangun secara positif. Jangan sampai ada kekosongan di hati anak-anak kita. Oprah Winfrey menyebutnya sebagai ‘an empty hole in their hearts’. Anak-anak yang mengalami dan merasakan kekosongan di hatinya akan mencari cara untuk mengisi kekosongan itu. Dan sering kali cara yang mereka pilih sangat beresiko, bahkan membahayakan. Namun mereka tidak menyadari itu.
4. Kesadaran akan salah satu fungsi keluarga, yaitu fungsi kontrol terhadap perilaku dan keberadaan anak-anak di rumah, harus kembali ditegakkan dan diefektifkan. Orang tua jangan segan-segan dan tidak boleh merasa bosan setiap harinya untuk memastikan kondisi fisik dan emosional anak-anaknya. Ayo mengobrol dan berdiskusilah setiap hari dengan anak-anak.
Wallahu a’lam.
sexual-harassment-3

Read Full Post »

Older Posts »